Rasa Khawatir Membunuhmu
Rasa Khawatir Membunuhmu-Di tengah hiruk pikuknya dunia yang kecil di mata Tuhan ini, banyak orang yang melakukan berbagai cara demi mengisi perut keluarga mereka. Cobalah Kita tolehkan sejenak leher kita ke belakang untuk menengok orang-orang kecil dibawah kita, mereka berusaha mengais rezeki di jalanan yang terjal yang dihiasi dengan sinar putih sang mentari.
Mereka nampak bersemangat dan berkeringat menyusuri jalanan demi mengais sampah yang bisa dijual kembali, tumpuk demi tumpuk sampah ia pikul . tanpa rasa berat dia pergi ke pengepul demi menguangkan sampahnya untuk ditukarkan dengan sesuap nasi, receh demi receh sudah meleleh di tangan orang itu dan dengan bergegas dia pergi ke warung tanpa hiraukan betapa panasnya jalanan itu pastinya dengan rasa semangat dan bahagia orang itu langsung memesan nasi, akhirnya dia bisa makan dan sambungan hidup terus berlalu.
Ok cukup noleh kebelakangnya ya....Pastikan leher kamu sekarang tidak keblingar dan kembalilah menengok ke saya lagi hehehe. Kalau kita lihat gambaran di atas bahwa ada seseorang yang tengah bersemangat dan yakin untuk mendapatkan rezeki.
Tapi bayangan apa yang didapat jika orang itu dalam keadaan khawatir, apakah dia akan berhasil menjemput rezekinya? Jawabannya tidak karena orang itu akan tidak fokus dengan pekerjaan, sebab dia fokus untuk meratapi kekhawatirannya atas tidak yakinnya rezeki akan datang.
Berbicara soal khawatir ada banyak orang yang mengalaminya, di saat pagi telah tiba mereka tidak segera bangun, mereka masih tengkurap lemas di kamar tidurnya dengan berkata di hati “apakah saya bisa begini?, apakah saya begitu?, bagaiamana kalau tidak bisa begini? dan bagimana kalau tidak bisa begitu?” . terkadang setelah bangun tidur pikiran kita sudah dibebani dengan rasa khawatiran itu, yang mana tak kunjung ada jawaban yang lewat kecuali kalau kamu mulai bergerak dan lakukan.
Rasa khawatir muncul disebabkan oleh beberapa banyak faktor, mulai dari tugas sekolah, pekerjaan, hutang, masalah keluarga dan lain-lain.
Ok cukup noleh kebelakangnya ya....Pastikan leher kamu sekarang tidak keblingar dan kembalilah menengok ke saya lagi hehehe. Kalau kita lihat gambaran di atas bahwa ada seseorang yang tengah bersemangat dan yakin untuk mendapatkan rezeki.
Tapi bayangan apa yang didapat jika orang itu dalam keadaan khawatir, apakah dia akan berhasil menjemput rezekinya? Jawabannya tidak karena orang itu akan tidak fokus dengan pekerjaan, sebab dia fokus untuk meratapi kekhawatirannya atas tidak yakinnya rezeki akan datang.
Berbicara soal khawatir ada banyak orang yang mengalaminya, di saat pagi telah tiba mereka tidak segera bangun, mereka masih tengkurap lemas di kamar tidurnya dengan berkata di hati “apakah saya bisa begini?, apakah saya begitu?, bagaiamana kalau tidak bisa begini? dan bagimana kalau tidak bisa begitu?” . terkadang setelah bangun tidur pikiran kita sudah dibebani dengan rasa khawatiran itu, yang mana tak kunjung ada jawaban yang lewat kecuali kalau kamu mulai bergerak dan lakukan.
Rasa khawatir muncul disebabkan oleh beberapa banyak faktor, mulai dari tugas sekolah, pekerjaan, hutang, masalah keluarga dan lain-lain.
WhatsApp Me
Berikan masukan untuk konten yang lebih menarik dan berkualitas. Terima kasih.
Newer Posts
Newer Posts
Older Posts
Older Posts