DIBALIK KEPUTUSASAANKU DISISI LAIN ADA YANG MENGHARAPKAN KENIKMATANKU aku ingin memahami arti kehidupan part 6

Saat aku lelah dan gundah sepulang kerja duduk manis sambil menikmati asap rokok yang aku hisap, disitu aku memikirkan kenapa hati ini terasa tidak nyaman. aku pikir-pikir lagi pasti ada yang salah pada pola pikirku saat ini, aku mulai tidak bergairah dan semangat dalam bekerja tidak seperti dulu lagi. entah kenapa, pastinya ada yang tidak benar yang menghantam pikiranku. kenapa dan kenapa, aku begini sungguh banyak unek-unek keluhan yang aku alami akhir-akhir ini. salah satu keluahanku yang sering menghantui pikiranku adalah kurang merasa bahagia dalam menikmati pekerjaanku. saat pagi telah tiba timbul perdebatan dalam hati "kenapa pagi ini cepat sekali" beranjak dalam kamar tidur seolah berat bagaikan  ada bagain tubuh yang melekat dalam kasur sehingga sulit untuk bangun dalam tidur, terkadang aku merasa jenuh dengan kehidupanku, masa sih hidup hanya senang jika menginjak hari jumat dan mulai resah terasa lelah saat menginjak minggu sore mengingat senin kembali bekerja.

melihat kejenuhan itu aku mulai sadar bahwa saya sudah tidak memiliki tujuan, sebenernya bukan tidak memiliki tujuan tapi lupa akibat emosi akan tingkatan tujuan selanjutnya, saya merasa puas apa yang telah aku capai, tapi kepuasan bukan kepuasan sebenarnya melainkan hanya puas yang menimbulkan rasa malas karena rasa puas yang aku alami bersifat sementara yang diselepi dengan rasa emosi . disisi lain kodrat manusia memang makluk yang tidak pernah puas akan kenikmatan yang dimilikinya, saat kenikmatan satu tercapai tapi terkadang lupa untuk menikmatinya karena sibuk mencari kenikmatan diatasnya. disaat saya berusaha memikirkan mencari kenikmatan diatas kenikmatan yang telah aku capai aku merasa banyak komplain dan mengeluh tanpa ada rasa syukur atas kenikmatan yang telah berhasil, komplain dan mengeluh karena ingin menggapai kenikmatan diatasnya dengan meremehkan kenikmatan sebelumnya tanpa dilandasi dengan tindakan yang menimbulkan tujuan baru.


terkadang aku lupa saat berusaha menggapai kenikmatan itu membutuhkan perjuangan dan kekeh sangat ingin mencapai kenikmatan itu, ditengah perjuanganku aku membayangkan betapa puasnya saat aku berhasil mencapainya. tapi gilirannya berhasil aku lupa mengucapkan dan melakoni rasa syukur yang mendalam mengingat perjuangan yang susah di kalah itu, bahkan tanpa aku sadari aku melupakan kenikmatan itu. kalau aku telusuri orang diluaran sana tentunya masih banyak yang belum mencapai kenikmatan yang aku capai atau masih dalam masa perjuangan, terkadang orang itu membayangkan dan berusaha keras bagaimana menggapai kenikmatan yang aku alami saat ini, tapi disisi lain disaat kenikmatannku diidamkan oleh orang lain aku isinya merasa banyak mengeluh. PANTASKAH ITU?



Baca Juga
WhatsApp Me Berikan masukan untuk konten yang lebih menarik dan berkualitas. Terima kasih.
Newer Posts Newer Posts Older Posts Older Posts

More posts