Aku ingin memahami arti kehidupan dan untuk apa saya hidup part 2 Memahami secara logika bahwa ada campur tangan sang pencipta untuk menciptakan kemegahan alam semesta ini




Apakah kita pernah membayangkan betapa luasnya alam semesta ini, saat kita menatap langit yang tak tahu dimana ujungnya, apakah ini sebuah ruang  dan waktu yang keberadaanya sangat luas, sakingnya luasnya alam semesta ini tidak bisa dijangkau oleh akal manusia. Berbicara alam semesta yang megah ini,  kita hanyalah sebuah makluk hidup yang bertempat tinggal di suatu debu-debu kecil alam semesta. Mari kita berkhayal sejenak, bayangkan saja kita menjelajah di udara, kita beranjak dari tempat tinggal kita ( rumah) dan saat melihat rumah kita dari udara di beberapa ketinggian tertentu betapa kecilnya rumah ini, begitu juga dengan bumi yang kita anggap luas selama ini saat kita menjelajah diluar angkasa betapa kecilnya bumi ini, karena diluar sana tentu banyak planet-planet yang lebih besar dari pada bumi, setelah itu tentu ada banyak galaxi-galaxi selain galaxi bima sakti yang jumlahnya milyaran, kumpulan galaxi ini menempati suatu tempat edar, tempat-tempat galaxi itu juga mungkin mencapai ribuan dan sungguh tak terhingga, sehingga terciptalah sebuah tempat-tempat lagi yang beredar dan begitu seterusnya.


Melihat kemegahan alam semesta ini, apakah akal kita pernah berpikir siapa yang membuatnya dan suatu ciptaan semegah ini tidak muncul begitu saja akibat dari proses alam karena didalam sebuah proses tentunya ada campur tangan dari sang pencipta, lalu bahannya dari mana kalau tidak dari pencipta alam semesta. Logikanya begini, ini menurut pendapat saya ya,,, yang mana alam semesta kita anggap secangkir kopi yang sangat enak, saat kita menyuguhkan kopi tersebut ke teman kita dan saat menyeruputnya teman kita setuju kalau kopi itu sangat enak, beberapa detik kemudian pasti teman kita bertanya” kopi buatan siapa ini kok enak?” lalu saya menjawab buatan si A,  “bahannya dari apa saja kok kopi lebih enak” tegasnya, lalu saya menjawab bahannya pasti dari kopi dan gula yang diracik sedemikian rupa, bertanya lagi “siapa yang menyiapkan kopi dan gula?” , saya jawab lagi dengan penuh penjelasan sangat rinci, kalau tidak teman kita tersebut nanya terus dan hal ini membuat saya kecapekan ngetik akibat pertanyaan yang terlalu panjang , begini-begini kopi dan gula itu awalnya ya dari sebuah pohon antara pohon kopi dan pohon tebu, setelah itu sekumpulan petani yang merawatnya sampai membuahkan hasil yang layak untuk dijual, akhirnya pohon kopi dan pohon tebu memasuki musim panen, dipanenlah kedua pohon tersebut oleh petani dan singkatnya setelah panen tentunya disebarkan di berbagai pasar untuk dijual sampai peracik kopi bernama si A membelinya, akhirnya terciptalah sebuah kopi enak yang dinikmati teman kita. Dari penjelasan tersebut tentunya unutk membuat kopi yang enak ada beberapa tahapan proses, nah dari tahapan proses itulah tentu ada campur tangan penciptanya, jadi secara umum kopi yang enak tersebut penciptanya adalah manusia, dimana ada sekelompok manusia yang terlibat dari sebuah prosesnya.

Kalau kita sudah memahami logika cerita diatas tentang pencipta kopi, boleh lah kita tuangkan logika tersebut pada terciptanya alam semesta. Dimana dalam terciptanya alam semesta terjadi akibat sebuah proses, saat melalui tahapan-tahapan proses terbentuknya alam semesta pasti ada campur tangan dari sang pencipta, sang pencipta menciptakan alam semegah ini pasti ada maksud dan tujuan yang mustahil kita pahami secara akal. Jadi kalau pikirkan secara logika sampai otak kita panas pasti tidak akan ketemu jawabannya dan semua ini kembali kepada kepercayaan kita masing-masing. Ingat sebuah proses pasti entah itu proses hujan, proses terjadinya petir, proses kematian, proses kelahiran, proses gempa bumi, proses tsunami dan semua proses yang terjadi di dunia ini pasti ada pencipta yang menghendaki suatu kejadian yang diinginkanNya. Selama ini manusia hanya bisa menjelaskan prosesnya saja atas kejadian berdasarkan data- data ilmiah, sehingga sering terjadi banyak beranggapan kejadian bisa terjadi karena sebuah proses dan dengan kesombongannya manusia membanggakan atas penemuan dari sebuah penjelasan proses-proses atas suatu kejadiann karena teknologi dan sains, tapi cobalah berpikir secara dalam dikit, tapi siapa yang  menimbulkan proses-proses itu sehingga outputnya kejadian-kejadian, kalau bukan sang pencipta.

 Janganlah sombong karena bisa menjelasakan proses-prosesnya saja yang diciptakan sang pencipta. Sebuah kejadian terjadi akibat dari sebuah keinginan dari sang pencipta, kemudian sang pencipta menimbulkan proses-proses ( sampai disini yang hanya bisa dijelaskan logika manusia), akhirnya timbul sebuah kejadian yang diinginkan oleh sang pencipta setelah melewati beberapa proses. Kenapa sang pencipta menimbulkan sesuatu kejadian harus dengan proses? Kenapa tidak langsung? Agar kita sebagai makhluk yang diberi akal agar bisa berpikir secara logika, bayangkan saja jika kita diberi akal tapi kejadian-kejadian yang ada didunia dibuat sang pencipta tanpa melalui sebuah proses, mungkin kita akan terheran-heran dan kebingungan bagaimana bisa terjadi, misalnya suatu kejadian kelahiran dan bayangkan tanpa ada proses tiba-tiba munucul aku dan kamu, tiba –tiba muncul manusia. Apa kita tidak bingung dengan kejadian kelahiran tanpa proses yang ujuk-ujuk diciptakan sang pencipta tanpa sebuah proses, mungkin kalau itu terjadi kita sangat berusaha keras memecahkan sebab dan akibat dari kejadian itu sehingga kita sangat sulit menemukan pencipta kita, karena dengan kejadian tersebut aja masih bingung.

Baca Juga
WhatsApp Me Berikan masukan untuk konten yang lebih menarik dan berkualitas. Terima kasih.
Newer Posts Newer Posts Older Posts Older Posts

More posts